Penduduk asli Amerika Selatan yang kaya akan emas dan perak. Orang-orang ini telah mengeksploitasi pertambangan Andes dan memproduksi logam mulia selama ribuan tahun, menciptakan harta dan perhiasan dengan seni tinggi. Penggunaan emas adalah untuk berbagai acara keagamaan dan upacara adat, atau sebagai persembahan untuk para dewa atau tanda status dan kekuasaan seseorang pada waktu itu. baca juga: (penemuan kota kuno berusia 5000 tahun)
Ketika orang-orang Spanyol datang, mereka dengan cepat melucuti ribu pound emas dan perak dari Kekaisaran Inca. Hanya sedikit harta yang bisa di selamatkan yang tersembunyi di makam rahasia dan situs suci, dan sekarang berada di Museum Emas di bogota. Museum ini didirikan pada tahun 1939, tempat dari orang-orang Quimbaya disebut Poporo Quimbaya.
Koleksi museum yang paling berharga adalah Muisca Raft ditemukan pada tahun 1886 di sebuah gua Kolombia. Menggambarkan seorang kepala suku berdiri pada rakit datar dan dikelilingi oleh imam dan pendayung berukuran panjang 10 inci.

Seperti tampak dari Museum Emas, penjajah Spanyol tampaknya tidak berhasil mendapatkan semua harta Inca, tapi beberapa percaya bahwa masih ada koleksi emas yang lebih besar, tersembunyi di suatu tempat jauh di dalam gunung, masih menunggu untuk ditemukan.
Legenda ini dimulai pada abad ke-16, ketika Kaisar Atahualpa ditangkap oleh komandan Spanyol Francisco Pizarro. Pizarro setuju untuk melepaskan Atahualpa jika Kaisar suku Inca mengisi sebuah ruangan besar, dengan emas dan dua kali dengan perak. Namun kaisar Atahualpa menemui ajalnya sebelum memenuhi tuntutan penjajah spanyol. Sebelum yang terakhir dan terbesar bagian dari uang tebusan di berikan, penjajah Spanyol, khawatir akan terjadi serangan dari rakyat kaisar Atahualpa jika mereka tahu kaisar telah meninggal, orang-orang spanyol pun pergi. Cerita lain menyebutkan bahwa ketika kaisar Atahualpa meninggal, rakyat atahualpa memakamkannya bersama dengan semua emas emas di sebuah gua rahasia di gunung Llanganates, yaitu di suatu tempat antara Andes dan Amazon. Ada juga cerita versi lain yang berbeda di ceritakan bahwa emas-emas itu dilemparkan ke danau sehingga bangsa Spanyol tidak pernah bisa mendapatkannya. Baca juga : (penemuan mozaik berusia 2000 tahunhttp://ouo.io/C4X2z)
Selama dua ratus tahun ke depan, puluhan ekspedisi membawa ribuan orang datang mencari harta yang hilang, tapi semua pencarian itu belum menghasilkan apapun.
Sulit untuk mengatakan apakah itu benar-benar terjadi atau hanya dongeng, tetapi ada ekstensi lain untuk cerita ini. Legenda berlanjut bahwa seorang warga Spanyol bernama Vincente de Valverde, yang kemudian menjadi uskup Cuzco, telah menemukan emas setelah menikahi dengan seorang putri dari suku Inca. Sebelum meninggal, Valverde menulis panduan lengkap - yang disebut Derrotero de Valverde - tentang cara untuk menemukan harta karun itu, dan menyerahkan dokumen itu ke Raja Charles V dari Spanyol. Beberapa upaya dilakukan untuk menemukan harta itu tapi setiap kali Raja mengirim pasukan untuk pencarian harta itu akan menghilang secara misterius.
Tidak ada yang diketahui tentang harta karun ataupun panduan dari valverde, sampai lebih dari 300 tahun kemudian, di tahun 1850-an, ketika ahli botani Inggris Richard Spruce dilaporkan menemukan panduan Valverde dan peta terkait. Richard Spruce tidak bisa menemukan emas, tapi seorang pemburu harta karun bernama Kapten Barth Blake diyakini memiliki peta tersebut.
Blake mengambil apa yang bisa ia bawa dan berangkat ke New York di mana ia berencana untuk mengumpulkan dana bagi sebuah ekspedisi untuk mendapatkan emas itu. namun Blake tak pernah mencapai New York. Ada yang mengatakan dia tenggelam bersama kapalnya ke laut. Jika cerita itu benar, Blake mungkin orang terakhir yang melihat emas yang hilang.
Legenda harta Inca yang hilang bertahan sampai saat ini, yang menginspirasi puluhan buku, film dan berbagai cerita petualangan yang masih berkeliaran di hutan berkabut di Amerika Selatan untuk mencari itu.
0 Komentar untuk "Museum Paling Berkilau di Kolombia"