Athba.net | Di tepi barat Danau Inle, di jantung hutan Myanmar, terletak desa kecil bernama Indein dengan ratusan pagoda kuno berbagai bentuk dan ukuran yang sebagian sudah mengalami kehancuran. Beberapa dari pagoda itu telah di perbaiki namun kebanyakan dari pagoda-pagoda itu telah ditumbuhi semak-semak.
Desa kecil ini hanya bisa di capai dengan perahu melalui sungai Inn Thein, kanal sempit dengan rimbunnya dedaunan di sepanjang sungai yang sempit. Pemandangan sepanjang 8 kilometer dengan naik perahu dari Danau Inle dapat dilakukan hanya pada musim hujan dan musim dingin, ketika musim kemarau air di sungai ini terlalu dangkal hingga tak mungkin untuk di lewati perahu.
Ada dua kumpulan pagoda sekitar desa Indein yaitu Nyaung Ohak dan Shwe Inn Thein.
Situs pertama adalah berada tepat di belakang desa dan dekat pendaratan perahu. Ini berisi pagoda Nyaung Ohak, yang dalam bahasa Burma berarti "kelompok pohon beringin". Reruntuhan Pagoda dihiasi dengan ukiran semen hiasan hewan mitos, deva (makhluk surgawi) dan chinthe (singa mitos). Beberapa juga memiliki relief Buddha.
Dari Nyaung Ohak, terdapat tangga untuk menaiki bukit di bagian atas untuk menuju komplek pagoda yang lain yaitu Shwe Inn Thein, kompleks ratusan pagoda ysng mulsi hancur, sebagian dibangun pada abad ke-17 dan ke-18. Situs ini diyakini di bangun pada masa kaisar India Ashoka, yang mengirim biarawan di abad ke-3 SM ke Asia untuk menyebarkan agama Buddha. Berabad-abad kemudian raja-raja kerajaan Bagan, Narapatisithu dan Anawrahta membangun situs pagoda di sini. Di tengah-tengah situ Shwe Inn Thein terdapat kuil Buddha yang diyakini telah dibangun oleh Raja Ashoka sendiri, meskipun tidak ada bukti arkeologi untuk mendukung teori ini.
Dari atas bukit di mana komplek pagoda itu berada, Anda dapat melihat indahnya panorama besar desa dan daerah sekitarnya.
source: Renown Travel / www.tomyasia.com / Lonely Planet
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
0 Komentar untuk "Melihat Reruntuhan Pagoda di Myanmar"